Senin, November 17, 2008

Program Hitung Volume Kerucut

uses crt;
var
r,t:byte;
v:real;
begin
clrscr;
writeln(***************************proram hitung volume kerucut**********************);
writeln(* *);
writeln(*program ini bertujuan unuk menghitung volume kerucut*);
writeln(*dengan rumus v=1/3*3.14*r^2*t*);
writeln(* *);
writeln('*********************************************');
writeln;
write('masukan jari-jari kerucut=');
readln(r);
write('masukan tinggi kerucuk=');
readln(t);
v:=1/3*3.14*r*r*t;
writeln;
**********************');
writeln('**);
writeln('*program ini bertujuan untuk menghitung volume kerucut*');
writeln('*dengan rumus v=1/3*3.14*r^2*t*');
writeln('**);
writeln('
**********************************************************************************
*****');
writeln;
write('masukan jari-jari kerucut=');
readln(r);
write('masukan tinggi kerucu=');
readln(t)'
v:=1/3*3.14*r*r*t;
writeln;
writeln;
writeln('***volune kerucut yang dimaksud=',v:6:2,'****');
writeln;
writeln;
writeln;
writeln;
readln;
end.

Program Hitung Volume Bola

uses crt;
var
r:byte;
v:real;
begin
clrscr;
writeln('*************program hitung volume bola*************');
writeln('**');
writeln('*ini bertujuan untuk hitung volume bola*');
writeln('*dengan rumus v=4/3*3.14*r^3*');
writeln('**');
writeln('************************');
writeln;
writeln('masukkan jari-jari bola=');
readln(r);
v:=4/3*3.14*r*r*r;
writeln;
writeln;
writeln('***volume bola yang dimaksud=',v:6:2,'***');
writeln;
writeln;
writeln;
writeln;
readln;
end.

Program Hitung Volume Tabung

uses crt;
var
r,t:byte;
v:real;
begin
clrscr;
writeln('*********program hitung volume tabung********');
writeln('***');
writeln('*program ini bertujuan untuk menghitung volume tabung*');
writeln('*dari masukan dengan rumus v=3.14*r^2*t*');
writeln('***');
writeln('*******************************');
writeln;
write('masukan besar jari-jari tabung=');
readln(r);
write('masukan besar tinggi tabung=');
readln(t);
v:=3.14*r*r*t;
writeln;
writeln;
writeln('***volume abung yang dimaksud=',v:6:2,'****');
writeln;
writeln;
writeln;
writeln;
readln;
end.

Program Hitung Volume Limas

uses crt;
var
r,t:byte;
v:real;
begin
clrscr;
writeln('************program hitung volume limas*******');
writeln('**')
writeln('*program ini bertujuan untuk menghitung volume limas*');
writeln('*dari masukan dengan rumus v=1/3*luas alas*t*');
writeln('**');
writeln('**************************');
writeln;
write('masukkan alas limas=');
readln(al);
write('masukkan tinggi alas limas=');
readln(tal);
write('masukkan tinggi limas=');
readln(t);
i:=1/2*a*at;
v:=1/3*l*t;
writeln;
writeln;
writeln('**volume limas yang dimaksud=',v:6:2,'****');
writeln;
writeln;
writeln;
readln;
end.

Program Hitung Volume Kubus

uses crt;
var
s:longint;
begin
clrscr;
writeln('************program hitung volume kubus*********');
writeln('**');
writeln('*program ini bertujuan untuk menghitung volume kubus*');
writeln('*dari maukan(sisi)dengan rumusv=s x s x s*');
writeln('**');
writeln('*********************');
writeln;
writeln('masukan besar sisi kubus=');
readln(s);
writeln;
writeln;
writeln('***volume kubus yang dimaksud=',s *s*s,'********');
writeln;
writeln;
writeln;
writeln;
readln;
end.

Rabu, Oktober 29, 2008

Selamat Datang di Dunia Industri dan Aplikasi

Di Amerika Serikat, perangkat lunak merupakan sektor industri yang perkembangannya sangat cepat, bahkan merupakan salah satu barang komoditi utama yang menguasai pasar dunia dimana sekitar 75% berasal dari paket penjualan perangkat lunak. Pertumbuhan yang sangat luar biasa ini diperkirakan akan terus berlanjut sampai beberapa tahun mendatang dengan pertumbuhan setiap tahunnya sebesar 13%, dengan nilai penjualan mencapai hampir $115 milyar pada tahun 1997.

Seperti yang pernah dikemukakan oleh salah seorang manager dari Jet Propulsion Laboratories bahwa biaya pembelian perangkat lunak hanya berkisar antara 10 hingga 15% dari keseluruhan biaya yang mereka belanjakan untuk teknologi informasi, tetapi peranan yang dimilikinya mencakup 90% dari teknologi yang mereka gunakan. Peranan perangkat lunak sangatlah penting, karena jika perangkat tersebut gagal beroperasi, maka gagal pula-lah seluruh misinya.

Berdasarkan data dari Software Publishers Association (SPA), pada tahun 1995 penjualan perangkat lunak untuk komputer pribadi di Asia mencapai $1.14 milyar, dengan angka pertumbuhan yang melonjak sangat tinggi – naik 57% dari tahun 1994. Pertumbuhan yang paling menonjol terlihat di Jepang dan Korea. Potensi pasar yang dimiliki kedua negara ini maupun yang dimiliki oleh negara Asia lain seperti Cina, yang diperkirakan akan masih mampu menyerap penggunaan perangkat lunak dalam jumlah besar, tidak diragukan lagi industri perangkat lunak akan terus bertumbuh di Asia. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ini adalah dengan adanya berbagai deregulasi di sektor telekomunikasi maupun sektor-sektor lain yang saling berhubungan di beberapa negara di kawasan Asia. Untuk lebih memberikan gambaran mengenai perkembangan industri perangkat lunak di Asia, berikut ini beberapa studi kasus di beberapa negara Asia yang paling signifikan pertumbuhannya.

Kurang lebih lima tahun yang lalu, pemerintah India memberikan kelonggaran bagi perusahaan-perusahaan multi nasional untuk mendirikan fasilitas untuk pengembangan perangkat lunak, yang nantinya akan menjadi salah satu produk yang dapat di ekspor oleh India. Rendahnya tingkat gaji buruh, tersedianya lahan untuk pendirian pabrik, dan fasilitas-fasilitas lainnya merupakan faktor-faktor yang membuat beberapa perusahaan multi nasional tertarik untuk berinvestasi di India. Hal ini diharapkan akan membangkitkan gairah industri perangkat lunak di negara ini yang sebelumnya dirasa sangat lesu.

Akibat dari adanya deregulasi ini banyak perusahaan-perusahaan teknologi informasi yang kemudian mendirikan pabriknya di India dan lebih dari 90% dari perusahaan tersebut mengekspor produk dan jasa mereka. Diperkirakan pada saat ini volume perangkat lunak yang diekspor oleh negara ini dalam satu tahun telah mencapai $20 milyar dan angka ini diperkirakan akan terus berkembang. Berdasarkan laporan Dataquest, sebuah lembaga riset independen dari Amerika Serikat, tertanggal 11 November 1996, penjualan perangkat lunak untuk komputer pribadi memberikan kontribusi pendapatan sebesar $23 juta pada tahun 1995 dengan Microsoft sebagai pengkontribusi terbesar, diikuti oleh Lotus dan Borland. Diperkirakan pasar perangkat lunak untuk komputer pribadi di negara ini akan terus tumbuh dengan laju yang sangat cepat, walaupun jika dibandingkan dengan negara lain seperti Korea Selatan sangatlah kecil. Dataquest memperkirakan industri ini akan tumbuh sebesar 32% setiap tahunnya, dari tahun 1995 sampai dengan tahun 2000. Tidak ada angka pasti yang menyatakan berapa besar porsi perangkat lunak jenis aplikasi (software application) di negara tersebut, akan tetapi pasar jasa di negara tersebut telah meningkat drastis hingga mencapai angka $1.1 milyar yang berarti dengan nilai pertumbuhan sebesar 34% di tahun 1995. Porsi dari professional services (layanan profesional) mencapai 90% dari keseluruhan pendapatan, menunjukkan bahwa negara ini memainkan peranan yang paling penting dalam perkembangan pasar teknologi informasi di kawasan regional. Sampai saat ini, India dipandang sebagai negara pengekspor tenaga ahli di bidang teknologi informasi, terutama di sektor jasa termasuk perancangan dan pengembangan.

Pada saat ini, adanya pembatasan-pembatasan yang keras pada seluruh infrastruktur merupakan kendala yang paling utama bagi pengembangan industri perangkat lunak di India. Walaupun demikian, India tetap memiliki potensi untuk menjadi raksasa industri perangkat lunak dunia. Hal ini tak lepas dari peranan pemerintah India yang selalu memberikan dorongan dan dukungan yang tepat bagi organisasi-organisasi pembuat perangkat lunak yang dianggap cakap dalam menciptakan dan mendukung suatu sistem yang sangat kompleks. Kepedulian akan kualitas dan keinginan untuk membuat teknologi canggih sebagai andalan merupakan faktor lain yang mendukung negara tersebut menjadi sebuah negara “Super Software”.

Contoh lainnya adalah Korea Selatan, yang merupakan salah satu negara dimana keberadaan sektor teknologi informasi sudah mencapai taraf “matang”. Di tahun 1994, gross product dari teknologi informasi di Korea Selatan telah mencapai angka $33,905 juta. Kontribusi perangkat lunak sebesar 2,180 juta dollar dan merupakan 6.4% dari Gross product. Industri perangkat lunak berkembang sangat signifikan yaitu 26% setiap tahunnya sejak tahun 1991. Komposisi volume perangkat lunak di negara tersebut adalah sebagai berikut, perangkat lunak impor mencapai $264 juta, sedangkan perangkat lunak ekspor $14.2 juta.

Sebagai latar belakang, di Korea Selatan sektor teknologi informasi dibagi menjadi 3 golongan yaitu: industri yang berhubungan dengan komputer (computer related industry); industri komunikasi informasi (information communication industry); dan industri jasa pemrosesan informasi (Information processing service industry). Perangkat lunak sendiri termasuk di dalam katagori industri jasa pemrosesan informasi yang meliputi pengembangan perangkat lunak, jasa pemrosesan informasi dan jasa database. Pengembangan perangkat lunak sangatlah tergantung kepada packaged software development (pengembangan perangkat lunak terpaket). Pada tahun 1994, industri packaged software memberikan kontribusi sebesar $450 juta dan mencapai $600 juta pada tahun-tahun berikutnya. Pasar PC packaged software (paket perangkat lunak untuk komputer pribadi) mencapai $85 juta di tahun 1994 dan $130 juta pada tahun 1995. Sedangkan perkembangan jasa pemrosesan informasi akan terus berkembang dengan laju pertumbuhan yang konstan, tentunya setelah penyelesaian masalah pembajakan perangkat lunak. Saat ini segala usaha lebih dititik beratkan pada pembangunan teknologi dan penguasaan perangkat lunak. Lain halnya dengan industri database yang dibandingkan dengan industri lainnya sangatlah belum matang. Namun saat ini sektor industri tersebut akan segera terangkat dengan adanya proyek Information Superhighway (jalur informasi tanpa hambatan) yang diprakarsai oleh pemerintah. Pemerintah Korea Selatan merencanakan untuk menanamkan modalnya sebesar $5,700 juta untuk membangun highway tersebut sampai tahun 2015. Dengan adanya proyek ini pula yang menyebabkan multimedia sebagai salah satu industri yang paling cepat laju pertumbuhannya di masa 5 sampai 10 tahun mendatang.

Secara keseluruhan, industri teknologi informasi di Korea Selatan berkembang sangat pesat di belakangan tahun ini dan diperkirakan akan terus berkembang dengan sangat cepatnya di abad mendatang. Industri perangkat lunak di Korea Selatan adalah bagian dari teknologi informasi yang mengalami banyak perbaikan dan sangat memerlukan upaya riset dan pengembangan secara aktif dan bersama-sama para ahli dan pembuat perangkat lunak dari luar negeri.

Dari kawasan Asia Tenggara, Malaysia merupakan salah satu negara di Asia yang memiliki laju pertumbuhan teknologi informasi tertinggi. Negara tersebut memiliki pondasi yang kuat dalam hal dukungan pemerintahannya, stabilitas, dan pelaksana yang terlatih baik. Kepemimpinan Malaysia di industri ini mendorong adanya suatu komitmen di dalam pembangunan teknologi informasi nasional seperti Multimedia Super Corridor (MSC). Peranan pemerintah di dalam pengembangan teknologi informasi sangatlah penting dan terus mendorong perusahaan-perusahaan skala kecil dan sedang untuk mulai menggunakan teknologi informasi. Banyaknya proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan yang pesat di bidang perdagangan, perumahan, dan sektor-sektor umum lainnya turut menyebabkan peningkatan dalam penggunaan teknologi informasi, selain didorong oleh permintaan yang tinggi untuk semua segmen mulai dari sistem komputer sampai ke printer, perangkat lunak dan jasa. Pasar perangkat lunak untuk komputer pribadi mencapai pendapatan sebesar $20 juta di tahun 1995 dengan Microsoft sebagai kontributor terbesar dengan merebut ‘kue’ di pasaran sebesar 55%, diikuti oleh Lotus yang mencapai market share sebesar 19%. Dataquest memperkirakan bahwa pertumbuhan perangkat lunak akan mencapai 40 persen setiap tahunnya mulai dari tahun 1995 sampai dengan tahun 2000. Tidak diragukan lagi bahwa pasar perangkat lunak Malaysia di masa mendatang akan didominasi oleh office suites (aplikasi-aplikasi perkantoran). Pertumbuhan yang cepat pada Suites telah mendorong perkembangan sarana-sarana penunjang produktifitas dan jenis perangkat lunak lainnya seperti manajemen proyek. Penjualan standalone software (perangkat lunak independen) di setiap negara antara lain ditunjang oleh tingginya kesadaran dari segi harga, oleh sebab itulah kebanyakan pengguna dari perangkat lunak jenis ini adalah perusahaan-perusahaan skala kecil dan menengah yang ingin meningkatkan aplikasi DOS-nya menjadi Window, dan juga untuk meningkatkan aplikasi tertentu yang ‘berjalan’ di aplikasi Window. Pada tahun 1995, pasar untuk jasa mencapai $261 juta dengan laju pertumbuhan sebesar 39%. Layanan profesional memberikan kontribusi sebesar 64% dari total pasar jasa. Layanan sistem integrasi dan konsultasi adalah bagian dari layanan profesional yang paling utama di negara ini.

Di Indonesia sendiri perangkat lunak merupakan industri yang masih relatif muda keberadaannya (kurang lebih 12 tahun), namun demikian banyak harapan optimis yang ditimpakan kepada industri perangkat lunak sebagai salah satu yang terus berkembang pesat dan dapat menjadi salah satu komoditi ekspor andalan untuk penghasilan devisa negara, serta meningkatkan prospek ketenagakerjaan di dalam negeri dan secara umum menggairahkan pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.

Mengutip apa yang dikatakan oleh Joseph F.P. Lukuhay, Direktur Eksekutif Capital Market Society of Indonesia, bahwa pada saat ini pengembangan industri teknologi informasi di Indonesia akan lebih diarahkan kepada bidang teknologi yang perputaran produknya relatif lambat, dan yang termasuk ke dalam kategori tersebut antara lain adalah perangkat lunak, media penyimpanan data, teknologi data, komunikasi data, dan penyajian informasi. Perangkat keras tidak disarankan untuk dimasukkan ke dalam prioritas pengembangan industri teknologi informasi karena perputaran teknologinya sangat cepat, dimana setiap tiga bulan sekali selalu muncul produk perangkat keras yang baru.

Apabila berbicara tentang pasar lokal, industri perangkat lunak Indonesia masih didominasi oleh office suite, terutama yang berasal dari sektor korporat sebagai sasaran pasar yang terpenting. Dari jenis perangkat lunak untuk komputer pribadi, office suite memberikan kontribusi sebesar 50%; hal ini disebabkan oleh adanya persaingan harga yang lebih kompetitif bila dibandingkan dengan paket individual (individual packaged). Diantara semua jenis perangkat lunak yang ada, perangkat lunak untuk komunikasi (communication software) tidak kalah populer di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya hubungan antara satu komputer pribadi dengan komputer pribadi lainnya di perusahaan-perusahaan skala menengah dan besar.